Kamis, 12 Februari 2009

3 Desainer Berpengaruh Versi Sundance


PEPATAH yang mengatakan bahwa dunia mode tidak akan berhenti berputar, sesuai untuk menggambarkan kesuksesan tiga desainer yang dianggap paling berpengaruh versi Sundance. Ketiga desainer papan atas itu mendapatkan penghargaan bukan melalui award maupun trofi, melainkan melalui film dokumenter yang menceritakan sejarah hidup, perjuangan, dan kesuksesan mereka yang ditayangkan Sundance Channel.Karl Lagerfeld, seorang filosof, fotografer, dan penerus kerajaan mode Coco Chanel memang pantas dianugerahi gelar sebagai desainer paling berpengaruh pada abad ini. Kepribadiannya yang kompleks menjadi pelengkap rancangannya yang kuat dan tegas, sekaligus mewakili gaya elegan para pencinta mode garis depan.
Sundance menceritakan kisah Lagerfeld dari sisi yang lain, menggambarkan sisi pemimpi seorang Lagerfeld yang berkutat di dalam apartemen kecilnya di Paris hampir tiga dakade lalu. Di situ terlihat Lagerfeld sedang bergumul dengan manik-manik, contoh bahan, juga sketsa yang bertebaran di seluruh penjuru ruangan."Saya adalah seorang pemimpi karena sering kali tidak bisa mewujudkan apa yang saya gambar," ujar Lagerfeld, dalam sebuah wawancara. Namun, satu hal yang diakui desainer berambut putih tersebut, dunia mode adalah gairahnya sejak dulu. "Fashion selalu berubah tidak pernah ada jawaban yang pasti. Karena itu, saya mencintai pekerjaan ini," imbuhnya.Bila hidup dan karier mode Lagerfeld seolah bunga yang menarik lebah, maka Marc Jacobs adalah madu. Kontradiksi seorang Jacobs menjadi hal menarik yang diulas Sundance Channel. Proses kreatif Jacobs seolah bertolak belakang dengan kehidupannya yang muram, dan hal itu ditangkap secara romantis oleh sutradara Loic Prigent."Saya menggambarkan sisi Jacobs yang berbeda, bukan saat dia sedang bersenang-senang di dunianya yang glamor, melainkan saat dia mengerjakan koleksinya untuk Louis Vuitton," sebut Prigent. "Gambaran dia yang memegang batangan protein di satu tangan dan rokok di tangan yang lain adalah sisi yang berbeda dari seorang Marc Jacobs," sebutnya.
Pria berusia 45 tahun ini memang merupakan desainer paling berpengaruh di generasinya. Dia memperlakukan mode dengan pendekatan yang berbeda. Jacobs unik karena dia bisa mengombinasikan berbagai hal menjadi sesuatu yang baru. Prigent pun dengan apik menggambarkan kepiawaian Jacobs dalam menginterpretasikan seni di atas catwalk yang terkadang diwujudkannya dalam bentuk tas maupun aksesori unik. Salah satunya tas patcwork berharga USD46.000 yang disarikannya dari seni kubisme.Sundance juga memutar film kenangan yang menggambarkan sang legenda Yves Saint Laurent. Karya terakhir The King of Fashion ini pada tahun 2001 pun tak luput diceritakan dalam film berjudul Yves St.Laurent:5 Avenue Marceau 75116 Paris, besutan David Teboul.Seperti film dokumenter mengenai Lagerfeld dan Jacobs, film ini juga bercerita tentang proses kreatif seorang YSL dan mengapa dunia begitu memuja karya-karya perancang Prancis yang meninggal tahun lalu ini.

0 komentar:

Posting Komentar